Posts

Le français, langue exotique ?

Image
La langue française est une femme.  Et cette femme est si belle, si fière, si modeste,  si hardie, touchante, voluptueuse, chaste, noble,  familière, folle, sage, qu’on l’aime de toute son âme,  et qu’on n’est jamais tenté de lui être infidèle. Anatole France. On m’a proposé de faire une rédaction ayant pour thème “Le français, langue exotique?”, thème qui m’a amené à me poser cette question : quelle est la définition de l’adjectif “exotique”? Pardonnez ma limite étymologique. Je symbolisais l’exotisme telle une carte postale montrant une plage entourée de cocotiers, des vagues balayant élégamment le sable blanc, où l’on peut même sentir la chaleur nous invitant à venir bronzer face à cette mer paradisiaque. Néanmoins, la France, pays où le froid est rude, tout l’hiver, voire même pendant d’autres saisons, avec souvent des températures inférieures à 15°, ne se rapporte pas du tout à mon image du mot exotique. Ou peut-être pourrait-on définir “exotique” comme la be

Berburu Rempah-rempah di Paris

Image
Author's photo inventory Memasak makanan Indonesia di luar negeri memang tidak selalu gampang. Kenangan abang-abang lewat di depan rumah sambil meneriakkan makanan dagangannya lalu kita sambut dengan suka cita di depan pintu rumah di Indonesia untuk memesan dan bahkan menambahkan permintaan spesial seperti “tambahkan bawang gorengnya“, atau “cabainya banyakin ya“, terlalu indah. Lalu ketika diam di tempat tinggal perantauan, kita hanya bisa mencelos tiap kali mendapati kiriman foto makanan indonesia di beranda media-media sosial. Kalau sudah seperti itu, dengan tekad bulat (baca : keterpaksaan), niat untuk memasak makanan sendiri muncul. Namun ternyata susah juga untuk membulatkan tekad walau sudah ada niat karena keraguan dan pertanyaan-pertanyaan muncul : berarti harus lihat resep di internet atau buku resep ya, tapi beli bahan masakan dimana ya ? , nah kalau pun sudah sampai di toko nanti kalau mau tanya bahan saya kan tak tahu arti nya dalam bahasa sini...  Sepe

SUGAR - Bab 3

Image
Maureen - Perjalanan baginya adalah untuk tersesat Pantai Saint Guirec Ploumanac'h Bretagne, Prancis Matahari mulai turun. Alam beringsut hening. Manusia terpukau. Waktu adalah rangkaian dari cerita-cerita. Dan rangkaian cerita apa yang akan terjadi setelah sepenggal matahari turun dan naik esok hari tak ada yang tahu. Karena tak ada yang manusia ketahui kecuali ingatan masa lalu. Dan bagi Ferri, masa lalu yang paling besar sekaligus paling menghantuinya adalah Maureen.             Maureen, melakukan perjalanan seorang diri dari kota asalnya Canberra menuju beberapa kota di Indonesia berbekal tas punggung 25 liter yang terus ia bawa selama perjalanannya. Seperti kebanyakan warga Australia yang berinisiatif melakukan liburan, Bali merupakan tujuan utama mereka. Begitu juga dengan Maureen yang sudah beberapa kali pergi ke Bali dengan teman-teman ataupun keluarganya. Dan saat itu, tahun 2005, Maureen memutuskan menjelajahi kota-kota lain di Indonesia seorang diri. Mauree

SUGAR - Bab 2

Image
Sugar dan Dia Yang Berganti Kulit             Dug!             “Ferri, nyetirnya bisa pelan sedikit gak ? Ban motornya dari tadi menghantam lubang terus. Dihindari lubangnya, jangan main terobos gitu.”             Sugar protes karena walaupun memang sekarang ia menumpang motor bebek milik Ferri, ia merasa pantatnya tidak pantas beberapa kali menerima antukan jok motor keras membal oleh roda motor melewati lubang dengan kecepatan diatas rata-rata.             "Maaf Neng. Ya ya, ni A’ pelan-pelan ya."  Ferri dengan dialek sunda nya yang kental meminta maaf untuk kesekian kalinya kepada Sugar.             Di belakang punggung Ferri, Sugar mengeluarkan nafas berat dan Ferri tetap tidak memperlambat laju sepeda motor kumelnya.             Bagaimanapun juga ia mengagumi keramahan penduduk sekitar Pangandaran. Termasuk Ferri, pemuda dengan umur yang ia taksir sekitar 30 tahun yang ditemuinya pada hari kedua persinggahannya di Pangandaran. Mulai dari pertemua